Singkong Komuditas Masa Depan
Singkong dapat dipilih untuk peningkatan ketersediaan pangan karena mempunyai daya adaptasi lingkungan tinggi. Singkong dapat tumbuh di lahan-lahan suboptimal dengan provitas tinggi sehingga investasi pengadaan lahan dan infrastruktur produksi jauh lebih rendah dibandingkan dengan tanaman pangan lain. Ongkos produksi umbi …
Overview
Singkong dapat dipilih untuk peningkatan ketersediaan pangan karena mempunyai daya adaptasi lingkungan tinggi. Singkong dapat tumbuh di lahan-lahan suboptimal dengan provitas tinggi sehingga investasi pengadaan lahan dan infrastruktur produksi jauh lebih rendah dibandingkan dengan tanaman pangan lain. Ongkos produksi umbi singkong juga lebih murah dibandingkan dengan beras. Dengan produksi nasional mencapai 15,7 juta ton pada 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-5 produsen singkong dunia. Sayangnya, Indonesia pun pernah mengimpor singkong dalam bentuk tapioka sebesar 348.000 ton setara 1,6 juta ton umbi pada 2019. Itu menunjukkan volume perdagangan singkong yang besar karena tanaman anggota famili Euphorbiaceae itu digunakan dalam industri dengan spektrum luas sebagai bahan pangan, pakan, kertas, farmasi dan bahan bioindustri. Tentu diperlukan pengolahan yang tepat agar singkong yang dihasilkan dapat digunakan untuk kepentingan sumber pangan nasional. Bentuk produk singkong sebagai bahan baku pangan dapat berupa tapioka dan tepung mocaf, yang selanjutnya produk itu difungsikan untuk mengganti impor tapioka dan menjadi tepung pendamping beras dan terigu pada produk pangan. Mocaf digunakan sebagai bahan baku makanan dengan penggunaan yang sangat luas. Mulai dari mie, roti, dan camilan. mocaf juga untuk makanan semibasah untuk mensubstitusi mulai dari terigu, beras atau ketan, tapioka, dan dapat digunakan sebagai bahan baku utama sebuah produk baru.